Sesungguhnya
Telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah ialah Al
masih putera Maryam", padahal Al masih (sendiri) berkata: "Hai Bani
Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu". Sesungguhnya orang yang
mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, Maka pasti Allah mengharamkan kepadanya
surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu
seorang penolongpun. Al maidah 72
Jenis syirik dari sifatnya
Syirik dibahagikan kepada dua iaitu syirik khafi (tersembunyi) dan syirik
jali (terang dan nyata).
Syirik jali ialah syirik yang terang, nyata dan besar yang
boleh menyebabkan seseorang itu dianggap jatuh ke tahap kufur. Syirik ini boleh
berlaku melalui salah satu daripada tiga keadaan iaitu:
- Menerusi i’tiqad seperti meragui atau menafikan kewujudan Allah. Justeru, mana-mana fahaman yang meragui dan menafikan kewujudan Allah seperti fahaman komunis dan ateis adalah jelas syirik.
- Menerusi perbuatan atau amalan tertentu seperti menyembah patung, berhala, batu, pokok, matahari, bulan bintang atau objek tertentu. Perbuatan memuja nasib dan meminta nombor ekor di kubur tertentu atas dakwaan kubur itu keramat juga adalah unsur syirik. Bahkan ulama menjelaskan perbuatan terlalu memuja dan mendewakan orang atau pemimpin tertentu juga adalah perbuatan syirik.
- Menerusi lidah atau perkataan seperti menghalalkan perkara haram dan mengaku keluar daripada agama Islam. Termasuk dalam kategori ini ialah perkataan yang boleh menyebabkan terbatal syahadah seseorang Muslim.
Syirik khafi ialah syirik yang kecil dan tersembunyi yang
menyebabkan hilang atau luputnya pahala seseorang. Syirik itu banyak berkaitan
dengan perbuatan riak di dalam beramal atau melakukan sesuatu perkara.
Perkara itu jelas disebut dalam al-Quran melalui firman Allah yang bermaksud: “Barang siapa yang berharap untuk
bertemu dengan Allah (di hari akhirat kelak), maka hendaklah dia melakukan amal
salih dan janganlah dia mempersekutukan Allah dengan sesuatu di dalam
ibadatnya.” – (Surah al-Kahfi, ayat 110)
Maksud syirik di dalam beramal seperti dalam ayat itu ialah menunjuk-nunjuk
ketika beramal atau riak di dalam beramal.
Rasulullah SAW dalam sabdanya pernah menasihatkan sahabat supaya
berhati-hati dan menjauhi syirik kecil, lantas ditanya oleh sahabat apakah yang
dimaksudkan dengan syirik kecil itu. Maka Rasulullah menjawab, syirik kecil yang dimaksudkan ialah riak dalam beramal.
Allah menjelaskan bahaya syirik khafi dalam firman-Nya yang bermaksud: “Dan
sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada nabi-nabi terdahulu
sebelummu, jika kamu mempersekutukan Tuhan, nescaya akan terhapuslah segala
amalanmu dan tentulah kamu termasuk di kalangan orang yang rugi.” – (Surah
az-Zumar, ayat 65)
Firman Allah lagi yang bermaksud: “Barang siapa yang mempersekutukan
sesuatu dengan Allah (tidak ikhlas kepada-Nya dalam beramal), maka adalah dia
seolah-olah telah jatuh dari langit lalu disambar oleh burung atau diterbangkan
angin ke tempat yang jauh.” – (Surah al-Hajj, ayat 31)
Melihat kepada situasi hari ini, ternyata amalan mensyirikkan Allah sama
ada syirik jali atau khafi berlaku secara sedar atau tidak. Walaupun daripada
kalangan orang Islam tidak menyembah berhala, tetapi mereka terdedah kepada
perbuatan syirik.
Kepercayaan kepada tempat keramat, keyakinan secara membuta tuli terhadap
bomoh atau dukun, penggunaan tangkal dan azimat, menyembah kemewahan dunia dan
material, keyakinan rezeki seperti gaji dan upah datang daripada manusia dan
bermacam lagi adalah antara amalan yang menjurus kepada syirik.
Gejala syirik khafi tidak kurang hebatnya dengan berleluasanya gejala riak,
beramal untuk manusia, perasaan dengki, mengharap reda manusia, bermuka-muka,
tidak ikhlas, menandakan amalan syirik memang menguasai hidup umat Islam kini.
Langkah mesti dilakukan bagi mengelakkan ia daripada terus membarah di
dalam hidup manusia. Langkah seperti penerangan mengenai bahaya syirik menerusi
seminar, ceramah, bengkel dan seumpamanya. Anggota masyarakat mesti didedahkan
dengan bahaya syirik supaya mereka dapat membezakan apakah pekerjaan dan
perkataan mereka selama ini mengandungi unsur syirik atau sebaliknya.
JENIS-JENIS SYIRIK.
Syirik Ada Dua Jenis : Syirik Besar dan Syirik Kecil.
[1]. Syirik Besar
Syirik besar bisa mengeluarkan pelakunya dari agama Islam dan menjadikannya kekal di dalam Neraka, jika ia meninggal dunia dan belum bertaubat daripadanya.
Syirik besar adalah memalingkan sesuatu bentuk ibadah kepada selain Allah, seperti berdo'a kepada selain Allah atau mendekatkan diri kepadanya dengan penyembelihan kurban atau nadzar untuk selain Allah, baik untuk kuburan, jin atau syaitan, atau mengharap sesuatu selain Allah, yang tidak kuasa memberikan manfaat maupun mudharat.
Syirik Besar Itu Ada Empat Macam.
[a]. Syirik Do'a, yaitu di samping dia berdo'a kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala, ia juga berdo'a kepada selainNya. [3]
[b]. Syirik Niat, Keinginan dan Tujuan, yaitu ia menunjukkan suatu ibadah untuk selain Allah Subhanahu wa Ta'ala [4]
[c]. Syirik Ketaatan, yaitu mentaati kepada selain Allah dalam hal maksiyat kepada Allah [5]
[d]. Syirik Mahabbah (Kecintaan), yaitu menyamakan selain Allah dengan Allah dalam hal kecintaan. [6]
Syirik Ada Dua Jenis : Syirik Besar dan Syirik Kecil.
[1]. Syirik Besar
Syirik besar bisa mengeluarkan pelakunya dari agama Islam dan menjadikannya kekal di dalam Neraka, jika ia meninggal dunia dan belum bertaubat daripadanya.
Syirik besar adalah memalingkan sesuatu bentuk ibadah kepada selain Allah, seperti berdo'a kepada selain Allah atau mendekatkan diri kepadanya dengan penyembelihan kurban atau nadzar untuk selain Allah, baik untuk kuburan, jin atau syaitan, atau mengharap sesuatu selain Allah, yang tidak kuasa memberikan manfaat maupun mudharat.
Syirik Besar Itu Ada Empat Macam.
[a]. Syirik Do'a, yaitu di samping dia berdo'a kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala, ia juga berdo'a kepada selainNya. [3]
[b]. Syirik Niat, Keinginan dan Tujuan, yaitu ia menunjukkan suatu ibadah untuk selain Allah Subhanahu wa Ta'ala [4]
[c]. Syirik Ketaatan, yaitu mentaati kepada selain Allah dalam hal maksiyat kepada Allah [5]
[d]. Syirik Mahabbah (Kecintaan), yaitu menyamakan selain Allah dengan Allah dalam hal kecintaan. [6]
contoh
1. Meminta hujan dengan bintang: yaitu
menyandarkan turunnya hujan kepada munculnya bintang atau tenggelamnya, seperti
ia berkata: kita diturunkan hujan dengan bintang ini dan bintang itu. Maka, ia
menyandarkan hujan kepada bintang, bukan kepada Allah I. Ini termasuk syirik;
karena turunnya hujan berada di tangan Allah I, bukan di tangan bintang dan
yang lainnya. 9. Menyandarkan
nikmat kepada selain Allah I. Segala nikmat di dunia dan akhirat berasal dari
Allah I. Barangsiapa menyandarkannya kepada selain-Nya, sungguhnya dia telah
kafir dan menyekutukan Allah I. Seperti orang yang menyandarkan nikmat mendapat
harta atau sembuh kepada fulan atau fulan, atau menyandarkan nikmat perjalanan
dan keselamatan di darat, laut dan udara kepada sopir, nakoda, dan pilot, atau
menyandarkan mendapat nikmat dan terhindar dari mara bahaya kepada usaha
pemerintah atau individu atau bendera dan semisalnya. Maka, wajib menyandarkan
semua nikmat kepada Allah I saja dan bersukur kepada-Nya.
2. Sihir
adalah perbuatan syirik karena padanya mengandung ketergantungan kepada selain
Allah I dari jenis syetan, karena hal itu termasuk mengaku mengetahui yang
gaib.
3. Memakai
gelang atau benang dan semisalnya dengan tujuan menghilangkan mara bahaya atau
penangkal datangnya mara bahaya. Hal itu termasuk syirik.
4. Menggantung tamimah, sama saja
berasal dari kharz, atau tulang, atau tulisan. Hal itu untuk menjaga diri dari gangguan jin dan itu termasuk
syirik.
5. Tathayyur, yaitu menganggap sial dengan
burung atau seseorang atau suatu tempat atau semisalnya, dan itu termasuk
syirik karena dia bergantung kepada selain Allah I dengan keyakinan mendapat
bahaya dari makhluk yang tidak mempunyai manfaat atau mudharat untuk dirinya
sendiri. Keyakinan ini termasuk gangguan syetan dan waswasnya, hal itu menolak
tawakkal.
6 Tabarruk (mengambil berkah) kepada
pohon, batu, tempat-tempat bersejarah/bekas, kubur, dan semisalnya. Maka,
meminta berkah, mengharap, dan meyakininya dalam perkara-perkara itu termasuk
syirik; karena ia bergantung kepada selain Allah I dalam mendapatkan berkah
7 syirik karena
pemikiran/ucapan sesuatu terjadi bukan dari kehendak Allah
k bagus la bai assalamualaikum
AntwoordVee uitKalau meminta tawar utk penyembuham kepada org bukan muslim apa hukumnya
AntwoordVee uitWahabi
AntwoordVee uit