Vrydag 05 April 2013

syirik

Macam-Macam Syirik

Penyusun Ulang: Dinah Imaniar


Saudariku,Syirik tidak hanya menyembah berhala, menyembah selain-Nya namun riya’ juga merupakan syirik. Dengan demikian marilah saudariku kita simak penjelasan di bawah ini.

Pembagian syirik ada berbagai macam tergantung dikelompokkan pada kelompok yang mana.
1. Syirik yang Terkait dengan Kekhususan Allah Ta’ala
a. Syirik di dalam Rububiyyah
Yaitu meyakini bahwa selain Allah mampu menciptakan, memberi rezeki, menghidupkan atau mematikan dan lainnya dari sifat-sifat rububiyyah.
b. Syirik di dalam Uluhiyyah
Yaitu meyakini bahwa selain Allah bisa memberikan madharat atau manfaat, memberikan syafaat tanpa izin Allah, dan lainnya yang termasuk sifat-sifat uluhiyyah.
c. Syirik di dalam Asma’ wa Sifat
Yaitu seorang meyakini bahwa sebagian makhluk Allah memiliki sifat-sifat khusus yang Allah ta’alla miliki, seperti mengetahui perkara gaib, dan sifat-sifat lainnya yang merupakan kekhususan Rabb kita yang Maha Suci.
2. Syirik Menurut Kadarnya
a. Syirik Akbar (besar)
Yaitu syirik dalam keyakinan, dan hal ini mengeluarkan pelakunya dari agama islam.
- Syirik dalam berdoa
Adalah merendahkan diri kepada selain Allah dengan tujuan untuk istighatsah dan isti’anah kepada selain-Nya.
- Syirik dalam niat, kehendak dan maksud
Adalah manakala melakukan ibadah tersebut semata-mata ingin dilihat orang atau untuk kepentingan dunia semata.
- Syirik dalam keta’atan
Yaitu menjadikan sesuatu sebagai pembuat syariat selain Allah Subhanahu wa Ta’ala atau menjadikan sesuatu sebagai sekutu bagi Allah dalam menjalankan syariat dan ridho atas hukum tersebut.
- Syirik dalam kecintaan
Adalah mengambil makhluk sebagai tandingan bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala. Menyetarakan kecintaan makhluk dengan Allah.
b. Syirik Ashghar (kecil)
Yaitu riya’, hal ini tidak mengeluarkan pelakunya dari agama islam, akan tetapi pelakunya wajib untuk bertaubat. Akan tetapi bukan hanya riya’ saja yang termasuk syirik Ashgar. Riya’ termasuk Syirik Ashghar namun tidak semua Syirik Ashghar hanya berupa riya’.
c. Syirik Khafi (tersembunyi)
Yaitu seorang beramal dikarenakan keberadaan orang lain, hal ini pun termasuk riya’, dan hal ini tidak mengeluarkan pelakunya dari agama islam sebagaimana anda ketahui, namun pelakunya wajib bertaubat.
3. Syirik Menurut Letak Terjadinya
a. Syirik I’tiqodi
Syirik yang berupa keyakinan, misalnya meyakini bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah menciptakan kita dan memberi rizki pada kita namun di sisi lain juga percaya bahwa dukun bisa mengubah takdir yang digariskan kepada kita. Hal ini termasuk Syirik Akbar yang mengeluarkan pelakunya dari agama islam, kita berlindung kepada Allah dari hal ini.
b. Syirik Amali
Yaitu setiap amalan fisik yang dinilai oleh syari’at islam sebagai sebuah kesyirikan, seperti menyembelih untuk selain Allah, dan bernazar untuk selain Allah dan lainnya.
c. Syirik Lafzhi
Yaitu setiap lafazh yang dihukumi oleh syari’at islam sebagai sebuah kesyirikan, seperti bersumpah dengan selain nama Allah, seperti perkataan sebagian orang, “Tidak ada bagiku kecuali Allah dan engkau”, dan “Aku bertawakal kepadamu”, “Kalau bukan karena Allah dan si fulan maka akan begini dan begitu”, dan lafazh-lafazh lainnya yang mengandung unsur kesyirikan.
Dengan mengetahui beberapa kategori syirik diatas dapat membantu kita untuk menghindarinya agar tidak terjatuh dalam kesyirikan dalam bentuk apapun dan cara bagaimana pun. Semoga kita semua bisa terhindar dari syirik tersebut di manapun dan kapan pun jua. Wallohu a’lam bishowab.

syirik

Macam-Macam Syirik

Penyusun Ulang: Dinah Imaniar


Pembagian syirik ada berbagai macam tergantung dikelompokkan pada kelompok yang mana.
1. Syirik yang Terkait dengan Kekhususan Allah Ta’ala
a. Syirik di dalam Rububiyyah
Yaitu meyakini bahwa selain Allah mampu menciptakan, memberi rezeki, menghidupkan atau mematikan dan lainnya dari sifat-sifat rububiyyah.
b. Syirik di dalam Uluhiyyah
Yaitu meyakini bahwa selain Allah bisa memberikan madharat atau manfaat, memberikan syafaat tanpa izin Allah, dan lainnya yang termasuk sifat-sifat uluhiyyah.
c. Syirik di dalam Asma’ wa Sifat
Yaitu seorang meyakini bahwa sebagian makhluk Allah memiliki sifat-sifat khusus yang Allah ta’alla miliki, seperti mengetahui perkara gaib, dan sifat-sifat lainnya yang merupakan kekhususan Rabb kita yang Maha Suci.
2. Syirik Menurut Kadarnya
a. Syirik Akbar (besar)
Yaitu syirik dalam keyakinan, dan hal ini mengeluarkan pelakunya dari agama islam.
- Syirik dalam berdoa
Adalah merendahkan diri kepada selain Allah dengan tujuan untuk istighatsah dan isti’anah kepada selain-Nya.
- Syirik dalam niat, kehendak dan maksud
Adalah manakala melakukan ibadah tersebut semata-mata ingin dilihat orang atau untuk kepentingan dunia semata.
- Syirik dalam keta’atan
Yaitu menjadikan sesuatu sebagai pembuat syariat selain Allah Subhanahu wa Ta’ala atau menjadikan sesuatu sebagai sekutu bagi Allah dalam menjalankan syariat dan ridho atas hukum tersebut.
- Syirik dalam kecintaan
Adalah mengambil makhluk sebagai tandingan bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala. Menyetarakan kecintaan makhluk dengan Allah.
b. Syirik Ashghar (kecil)
Yaitu riya’, hal ini tidak mengeluarkan pelakunya dari agama islam, akan tetapi pelakunya wajib untuk bertaubat. Akan tetapi bukan hanya riya’ saja yang termasuk syirik Ashgar. Riya’ termasuk Syirik Ashghar namun tidak semua Syirik Ashghar hanya berupa riya’.
c. Syirik Khafi (tersembunyi)
Yaitu seorang beramal dikarenakan keberadaan orang lain, hal ini pun termasuk riya’, dan hal ini tidak mengeluarkan pelakunya dari agama islam sebagaimana anda ketahui, namun pelakunya wajib bertaubat.
3. Syirik Menurut Letak Terjadinya
a. Syirik I’tiqodi
Syirik yang berupa keyakinan, misalnya meyakini bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah menciptakan kita dan memberi rizki pada kita namun di sisi lain juga percaya bahwa dukun bisa mengubah takdir yang digariskan kepada kita. Hal ini termasuk Syirik Akbar yang mengeluarkan pelakunya dari agama islam, kita berlindung kepada Allah dari hal ini.
b. Syirik Amali
Yaitu setiap amalan fisik yang dinilai oleh syari’at islam sebagai sebuah kesyirikan, seperti menyembelih untuk selain Allah, dan bernazar untuk selain Allah dan lainnya.
c. Syirik Lafzhi
Yaitu setiap lafazh yang dihukumi oleh syari’at islam sebagai sebuah kesyirikan, seperti bersumpah dengan selain nama Allah, seperti perkataan sebagian orang, “Tidak ada bagiku kecuali Allah dan engkau”, dan “Aku bertawakal kepadamu”, “Kalau bukan karena Allah dan si fulan maka akan begini dan begitu”, dan lafazh-lafazh lainnya yang mengandung unsur kesyirikan.
Dengan mengetahui beberapa kategori syirik diatas dapat membantu kita untuk menghindarinya agar tidak terjatuh dalam kesyirikan dalam bentuk apapun dan cara bagaimana pun. Semoga kita semua bisa terhindar dari syirik tersebut di manapun dan kapan pun jua. Wallohu a’lam bishowab.

Woensdag 03 April 2013

jenis dan sifat syirik



  Sesungguhnya Telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah ialah Al masih putera Maryam", padahal Al masih (sendiri) berkata: "Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu". Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, Maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun. Al maidah 72

Jenis syirik dari sifatnya
Syirik dibahagikan kepada dua iaitu syirik khafi (tersembunyi) dan syirik jali (terang dan nyata).
Syirik jali ialah syirik yang terang, nyata dan besar yang boleh menyebabkan seseorang itu dianggap jatuh ke tahap kufur. Syirik ini boleh berlaku melalui salah satu daripada tiga keadaan iaitu:
  1. Menerusi i’tiqad seperti meragui atau menafikan kewujudan Allah. Justeru, mana-mana fahaman yang meragui dan menafikan kewujudan Allah seperti fahaman komunis dan ateis adalah jelas syirik.
  2. Menerusi perbuatan atau amalan tertentu seperti menyembah patung, berhala, batu, pokok, matahari, bulan bintang atau objek tertentu. Perbuatan memuja nasib dan meminta nombor ekor di kubur tertentu atas dakwaan kubur itu keramat juga adalah unsur syirik. Bahkan ulama menjelaskan perbuatan terlalu memuja dan mendewakan orang atau pemimpin tertentu juga adalah perbuatan syirik.
  3. Menerusi lidah atau perkataan seperti menghalalkan perkara haram dan mengaku keluar daripada agama Islam. Termasuk dalam kategori ini ialah perkataan yang boleh menyebabkan terbatal syahadah seseorang Muslim.
Syirik khafi ialah syirik yang kecil dan tersembunyi yang menyebabkan hilang atau luputnya pahala seseorang. Syirik itu banyak berkaitan dengan perbuatan riak di dalam beramal atau melakukan sesuatu perkara.
Perkara itu jelas disebut dalam al-Quran melalui firman Allah yang bermaksud: “Barang siapa yang berharap untuk bertemu dengan Allah (di hari akhirat kelak), maka hendaklah dia melakukan amal salih dan janganlah dia mempersekutukan Allah dengan sesuatu di dalam ibadatnya.” – (Surah al-Kahfi, ayat 110)
Maksud syirik di dalam beramal seperti dalam ayat itu ialah menunjuk-nunjuk ketika beramal atau riak di dalam beramal.
Rasulullah SAW dalam sabdanya pernah menasihatkan sahabat supaya berhati-hati dan menjauhi syirik kecil, lantas ditanya oleh sahabat apakah yang dimaksudkan dengan syirik kecil itu. Maka Rasulullah menjawab, syirik kecil yang dimaksudkan ialah riak dalam beramal.
Allah menjelaskan bahaya syirik khafi dalam firman-Nya yang bermaksud: “Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada nabi-nabi terdahulu sebelummu, jika kamu mempersekutukan Tuhan, nescaya akan terhapuslah segala amalanmu dan tentulah kamu termasuk di kalangan orang yang rugi.” – (Surah az-Zumar, ayat 65)



Firman Allah lagi yang bermaksud: “Barang siapa yang mempersekutukan sesuatu dengan Allah (tidak ikhlas kepada-Nya dalam beramal), maka adalah dia seolah-olah telah jatuh dari langit lalu disambar oleh burung atau diterbangkan angin ke tempat yang jauh.” – (Surah al-Hajj, ayat 31)
Melihat kepada situasi hari ini, ternyata amalan mensyirikkan Allah sama ada syirik jali atau khafi berlaku secara sedar atau tidak. Walaupun daripada kalangan orang Islam tidak menyembah berhala, tetapi mereka terdedah kepada perbuatan syirik.
Kepercayaan kepada tempat keramat, keyakinan secara membuta tuli terhadap bomoh atau dukun, penggunaan tangkal dan azimat, menyembah kemewahan dunia dan material, keyakinan rezeki seperti gaji dan upah datang daripada manusia dan bermacam lagi adalah antara amalan yang menjurus kepada syirik.
Gejala syirik khafi tidak kurang hebatnya dengan berleluasanya gejala riak, beramal untuk manusia, perasaan dengki, mengharap reda manusia, bermuka-muka, tidak ikhlas, menandakan amalan syirik memang menguasai hidup umat Islam kini.
Langkah mesti dilakukan bagi mengelakkan ia daripada terus membarah di dalam hidup manusia. Langkah seperti penerangan mengenai bahaya syirik menerusi seminar, ceramah, bengkel dan seumpamanya. Anggota masyarakat mesti didedahkan dengan bahaya syirik supaya mereka dapat membezakan apakah pekerjaan dan perkataan mereka selama ini mengandungi unsur syirik atau sebaliknya.

JENIS-JENIS SYIRIK.

Syirik Ada Dua Jenis : Syirik Besar dan Syirik Kecil.

[1]. Syirik Besar
Syirik besar bisa mengeluarkan pelakunya dari agama Islam dan menjadikannya kekal di dalam Neraka, jika ia meninggal dunia dan belum bertaubat daripadanya.

Syirik besar adalah memalingkan sesuatu bentuk ibadah kepada selain Allah, seperti berdo'a kepada selain Allah atau mendekatkan diri kepadanya dengan penyembelihan kurban atau nadzar untuk selain Allah, baik untuk kuburan, jin atau syaitan, atau mengharap sesuatu selain Allah, yang tidak kuasa memberikan manfaat maupun mudharat.

Syirik Besar Itu Ada Empat Macam.

[a]. Syirik Do'a, yaitu di samping dia berdo'a kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala, ia juga berdo'a kepada selainNya. [3]

[b]. Syirik Niat, Keinginan dan Tujuan, yaitu ia menunjukkan suatu ibadah untuk selain Allah Subhanahu wa Ta'ala [4]

[c]. Syirik Ketaatan, yaitu mentaati kepada selain Allah dalam hal maksiyat kepada Allah [5]

[d]. Syirik Mahabbah (Kecintaan), yaitu menyamakan selain Allah dengan Allah dalam hal kecintaan. [6]


contoh


1.             Meminta hujan dengan bintang: yaitu menyandarkan turunnya hujan kepada munculnya bintang atau tenggelamnya, seperti ia berkata: kita diturunkan hujan dengan bintang ini dan bintang itu. Maka, ia menyandarkan hujan kepada bintang, bukan kepada Allah I. Ini termasuk syirik; karena turunnya hujan berada di tangan Allah I, bukan di tangan bintang dan yang lainnya. 9.             Menyandarkan nikmat kepada selain Allah I. Segala nikmat di dunia dan akhirat berasal dari Allah I. Barangsiapa menyandarkannya kepada selain-Nya, sungguhnya dia telah kafir dan menyekutukan Allah I. Seperti orang yang menyandarkan nikmat mendapat harta atau sembuh kepada fulan atau fulan, atau menyandarkan nikmat perjalanan dan keselamatan di darat, laut dan udara kepada sopir, nakoda, dan pilot, atau menyandarkan mendapat nikmat dan terhindar dari mara bahaya kepada usaha pemerintah atau individu atau bendera dan semisalnya. Maka, wajib menyandarkan semua nikmat kepada Allah I saja dan bersukur kepada-Nya.
2. Sihir adalah perbuatan syirik karena padanya mengandung ketergantungan kepada selain Allah I dari jenis syetan, karena hal itu termasuk mengaku mengetahui yang gaib.
3. Memakai gelang atau benang dan semisalnya dengan tujuan menghilangkan mara bahaya atau penangkal datangnya mara bahaya. Hal itu termasuk syirik.
4.             Menggantung tamimah, sama saja berasal dari kharz, atau tulang, atau tulisan. Hal itu untuk menjaga diri dari gangguan jin dan itu termasuk syirik. 
5.             Tathayyur, yaitu menganggap sial dengan burung atau seseorang atau suatu tempat atau semisalnya, dan itu termasuk syirik karena dia bergantung kepada selain Allah I dengan keyakinan mendapat bahaya dari makhluk yang tidak mempunyai manfaat atau mudharat untuk dirinya sendiri. Keyakinan ini termasuk gangguan syetan dan waswasnya, hal itu menolak tawakkal.
6             Tabarruk (mengambil berkah) kepada pohon, batu, tempat-tempat bersejarah/bekas, kubur, dan semisalnya. Maka, meminta berkah, mengharap, dan meyakininya dalam perkara-perkara itu termasuk syirik; karena ia bergantung kepada selain Allah I dalam mendapatkan berkah
7 syirik karena pemikiran/ucapan sesuatu terjadi bukan dari kehendak Allah

jenis dan sifat syirik



  Sesungguhnya Telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah ialah Al masih putera Maryam", padahal Al masih (sendiri) berkata: "Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu". Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, Maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun. Al maidah 72

Jenis syirik dari sifatnya
Syirik dibahagikan kepada dua iaitu syirik khafi (tersembunyi) dan syirik jali (terang dan nyata).
Syirik jali ialah syirik yang terang, nyata dan besar yang boleh menyebabkan seseorang itu dianggap jatuh ke tahap kufur. Syirik ini boleh berlaku melalui salah satu daripada tiga keadaan iaitu:
  1. Menerusi i’tiqad seperti meragui atau menafikan kewujudan Allah. Justeru, mana-mana fahaman yang meragui dan menafikan kewujudan Allah seperti fahaman komunis dan ateis adalah jelas syirik.
  2. Menerusi perbuatan atau amalan tertentu seperti menyembah patung, berhala, batu, pokok, matahari, bulan bintang atau objek tertentu. Perbuatan memuja nasib dan meminta nombor ekor di kubur tertentu atas dakwaan kubur itu keramat juga adalah unsur syirik. Bahkan ulama menjelaskan perbuatan terlalu memuja dan mendewakan orang atau pemimpin tertentu juga adalah perbuatan syirik.
  3. Menerusi lidah atau perkataan seperti menghalalkan perkara haram dan mengaku keluar daripada agama Islam. Termasuk dalam kategori ini ialah perkataan yang boleh menyebabkan terbatal syahadah seseorang Muslim.
Syirik khafi ialah syirik yang kecil dan tersembunyi yang menyebabkan hilang atau luputnya pahala seseorang. Syirik itu banyak berkaitan dengan perbuatan riak di dalam beramal atau melakukan sesuatu perkara.
Perkara itu jelas disebut dalam al-Quran melalui firman Allah yang bermaksud: “Barang siapa yang berharap untuk bertemu dengan Allah (di hari akhirat kelak), maka hendaklah dia melakukan amal salih dan janganlah dia mempersekutukan Allah dengan sesuatu di dalam ibadatnya.” – (Surah al-Kahfi, ayat 110)
Maksud syirik di dalam beramal seperti dalam ayat itu ialah menunjuk-nunjuk ketika beramal atau riak di dalam beramal.
Rasulullah SAW dalam sabdanya pernah menasihatkan sahabat supaya berhati-hati dan menjauhi syirik kecil, lantas ditanya oleh sahabat apakah yang dimaksudkan dengan syirik kecil itu. Maka Rasulullah menjawab, syirik kecil yang dimaksudkan ialah riak dalam beramal.
Allah menjelaskan bahaya syirik khafi dalam firman-Nya yang bermaksud: “Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada nabi-nabi terdahulu sebelummu, jika kamu mempersekutukan Tuhan, nescaya akan terhapuslah segala amalanmu dan tentulah kamu termasuk di kalangan orang yang rugi.” – (Surah az-Zumar, ayat 65)



Firman Allah lagi yang bermaksud: “Barang siapa yang mempersekutukan sesuatu dengan Allah (tidak ikhlas kepada-Nya dalam beramal), maka adalah dia seolah-olah telah jatuh dari langit lalu disambar oleh burung atau diterbangkan angin ke tempat yang jauh.” – (Surah al-Hajj, ayat 31)
Melihat kepada situasi hari ini, ternyata amalan mensyirikkan Allah sama ada syirik jali atau khafi berlaku secara sedar atau tidak. Walaupun daripada kalangan orang Islam tidak menyembah berhala, tetapi mereka terdedah kepada perbuatan syirik.
Kepercayaan kepada tempat keramat, keyakinan secara membuta tuli terhadap bomoh atau dukun, penggunaan tangkal dan azimat, menyembah kemewahan dunia dan material, keyakinan rezeki seperti gaji dan upah datang daripada manusia dan bermacam lagi adalah antara amalan yang menjurus kepada syirik.
Gejala syirik khafi tidak kurang hebatnya dengan berleluasanya gejala riak, beramal untuk manusia, perasaan dengki, mengharap reda manusia, bermuka-muka, tidak ikhlas, menandakan amalan syirik memang menguasai hidup umat Islam kini.
Langkah mesti dilakukan bagi mengelakkan ia daripada terus membarah di dalam hidup manusia. Langkah seperti penerangan mengenai bahaya syirik menerusi seminar, ceramah, bengkel dan seumpamanya. Anggota masyarakat mesti didedahkan dengan bahaya syirik supaya mereka dapat membezakan apakah pekerjaan dan perkataan mereka selama ini mengandungi unsur syirik atau sebaliknya.

JENIS-JENIS SYIRIK.

Syirik Ada Dua Jenis : Syirik Besar dan Syirik Kecil.

[1]. Syirik Besar
Syirik besar bisa mengeluarkan pelakunya dari agama Islam dan menjadikannya kekal di dalam Neraka, jika ia meninggal dunia dan belum bertaubat daripadanya.

Syirik besar adalah memalingkan sesuatu bentuk ibadah kepada selain Allah, seperti berdo'a kepada selain Allah atau mendekatkan diri kepadanya dengan penyembelihan kurban atau nadzar untuk selain Allah, baik untuk kuburan, jin atau syaitan, atau mengharap sesuatu selain Allah, yang tidak kuasa memberikan manfaat maupun mudharat.

Syirik Besar Itu Ada Empat Macam.

[a]. Syirik Do'a, yaitu di samping dia berdo'a kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala, ia juga berdo'a kepada selainNya. [3]

[b]. Syirik Niat, Keinginan dan Tujuan, yaitu ia menunjukkan suatu ibadah untuk selain Allah Subhanahu wa Ta'ala [4]

[c]. Syirik Ketaatan, yaitu mentaati kepada selain Allah dalam hal maksiyat kepada Allah [5]

[d]. Syirik Mahabbah (Kecintaan), yaitu menyamakan selain Allah dengan Allah dalam hal kecintaan. [6]


contoh


1.             Meminta hujan dengan bintang: yaitu menyandarkan turunnya hujan kepada munculnya bintang atau tenggelamnya, seperti ia berkata: kita diturunkan hujan dengan bintang ini dan bintang itu. Maka, ia menyandarkan hujan kepada bintang, bukan kepada Allah I. Ini termasuk syirik; karena turunnya hujan berada di tangan Allah I, bukan di tangan bintang dan yang lainnya. 9.             Menyandarkan nikmat kepada selain Allah I. Segala nikmat di dunia dan akhirat berasal dari Allah I. Barangsiapa menyandarkannya kepada selain-Nya, sungguhnya dia telah kafir dan menyekutukan Allah I. Seperti orang yang menyandarkan nikmat mendapat harta atau sembuh kepada fulan atau fulan, atau menyandarkan nikmat perjalanan dan keselamatan di darat, laut dan udara kepada sopir, nakoda, dan pilot, atau menyandarkan mendapat nikmat dan terhindar dari mara bahaya kepada usaha pemerintah atau individu atau bendera dan semisalnya. Maka, wajib menyandarkan semua nikmat kepada Allah I saja dan bersukur kepada-Nya.
2. Sihir adalah perbuatan syirik karena padanya mengandung ketergantungan kepada selain Allah I dari jenis syetan, karena hal itu termasuk mengaku mengetahui yang gaib.
3. Memakai gelang atau benang dan semisalnya dengan tujuan menghilangkan mara bahaya atau penangkal datangnya mara bahaya. Hal itu termasuk syirik.
4.             Menggantung tamimah, sama saja berasal dari kharz, atau tulang, atau tulisan. Hal itu untuk menjaga diri dari gangguan jin dan itu termasuk syirik. 
5.             Tathayyur, yaitu menganggap sial dengan burung atau seseorang atau suatu tempat atau semisalnya, dan itu termasuk syirik karena dia bergantung kepada selain Allah I dengan keyakinan mendapat bahaya dari makhluk yang tidak mempunyai manfaat atau mudharat untuk dirinya sendiri. Keyakinan ini termasuk gangguan syetan dan waswasnya, hal itu menolak tawakkal.
6             Tabarruk (mengambil berkah) kepada pohon, batu, tempat-tempat bersejarah/bekas, kubur, dan semisalnya. Maka, meminta berkah, mengharap, dan meyakininya dalam perkara-perkara itu termasuk syirik; karena ia bergantung kepada selain Allah I dalam mendapatkan berkah
7 syirik karena pemikiran/ucapan sesuatu terjadi bukan dari kehendak Allah

jenis dan sifat syirik



  Sesungguhnya Telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah ialah Al masih putera Maryam", padahal Al masih (sendiri) berkata: "Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu". Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, Maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun. Al maidah 72

Jenis syirik dari sifatnya
Syirik dibahagikan kepada dua iaitu syirik khafi (tersembunyi) dan syirik jali (terang dan nyata).
Syirik jali ialah syirik yang terang, nyata dan besar yang boleh menyebabkan seseorang itu dianggap jatuh ke tahap kufur. Syirik ini boleh berlaku melalui salah satu daripada tiga keadaan iaitu:
  1. Menerusi i’tiqad seperti meragui atau menafikan kewujudan Allah. Justeru, mana-mana fahaman yang meragui dan menafikan kewujudan Allah seperti fahaman komunis dan ateis adalah jelas syirik.
  2. Menerusi perbuatan atau amalan tertentu seperti menyembah patung, berhala, batu, pokok, matahari, bulan bintang atau objek tertentu. Perbuatan memuja nasib dan meminta nombor ekor di kubur tertentu atas dakwaan kubur itu keramat juga adalah unsur syirik. Bahkan ulama menjelaskan perbuatan terlalu memuja dan mendewakan orang atau pemimpin tertentu juga adalah perbuatan syirik.
  3. Menerusi lidah atau perkataan seperti menghalalkan perkara haram dan mengaku keluar daripada agama Islam. Termasuk dalam kategori ini ialah perkataan yang boleh menyebabkan terbatal syahadah seseorang Muslim.
Syirik khafi ialah syirik yang kecil dan tersembunyi yang menyebabkan hilang atau luputnya pahala seseorang. Syirik itu banyak berkaitan dengan perbuatan riak di dalam beramal atau melakukan sesuatu perkara.
Perkara itu jelas disebut dalam al-Quran melalui firman Allah yang bermaksud: “Barang siapa yang berharap untuk bertemu dengan Allah (di hari akhirat kelak), maka hendaklah dia melakukan amal salih dan janganlah dia mempersekutukan Allah dengan sesuatu di dalam ibadatnya.” – (Surah al-Kahfi, ayat 110)
Maksud syirik di dalam beramal seperti dalam ayat itu ialah menunjuk-nunjuk ketika beramal atau riak di dalam beramal.
Rasulullah SAW dalam sabdanya pernah menasihatkan sahabat supaya berhati-hati dan menjauhi syirik kecil, lantas ditanya oleh sahabat apakah yang dimaksudkan dengan syirik kecil itu. Maka Rasulullah menjawab, syirik kecil yang dimaksudkan ialah riak dalam beramal.
Allah menjelaskan bahaya syirik khafi dalam firman-Nya yang bermaksud: “Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada nabi-nabi terdahulu sebelummu, jika kamu mempersekutukan Tuhan, nescaya akan terhapuslah segala amalanmu dan tentulah kamu termasuk di kalangan orang yang rugi.” – (Surah az-Zumar, ayat 65)



Firman Allah lagi yang bermaksud: “Barang siapa yang mempersekutukan sesuatu dengan Allah (tidak ikhlas kepada-Nya dalam beramal), maka adalah dia seolah-olah telah jatuh dari langit lalu disambar oleh burung atau diterbangkan angin ke tempat yang jauh.” – (Surah al-Hajj, ayat 31)
Melihat kepada situasi hari ini, ternyata amalan mensyirikkan Allah sama ada syirik jali atau khafi berlaku secara sedar atau tidak. Walaupun daripada kalangan orang Islam tidak menyembah berhala, tetapi mereka terdedah kepada perbuatan syirik.
Kepercayaan kepada tempat keramat, keyakinan secara membuta tuli terhadap bomoh atau dukun, penggunaan tangkal dan azimat, menyembah kemewahan dunia dan material, keyakinan rezeki seperti gaji dan upah datang daripada manusia dan bermacam lagi adalah antara amalan yang menjurus kepada syirik.
Gejala syirik khafi tidak kurang hebatnya dengan berleluasanya gejala riak, beramal untuk manusia, perasaan dengki, mengharap reda manusia, bermuka-muka, tidak ikhlas, menandakan amalan syirik memang menguasai hidup umat Islam kini.
Langkah mesti dilakukan bagi mengelakkan ia daripada terus membarah di dalam hidup manusia. Langkah seperti penerangan mengenai bahaya syirik menerusi seminar, ceramah, bengkel dan seumpamanya. Anggota masyarakat mesti didedahkan dengan bahaya syirik supaya mereka dapat membezakan apakah pekerjaan dan perkataan mereka selama ini mengandungi unsur syirik atau sebaliknya.

JENIS-JENIS SYIRIK.

Syirik Ada Dua Jenis : Syirik Besar dan Syirik Kecil.

[1]. Syirik Besar
Syirik besar bisa mengeluarkan pelakunya dari agama Islam dan menjadikannya kekal di dalam Neraka, jika ia meninggal dunia dan belum bertaubat daripadanya.

Syirik besar adalah memalingkan sesuatu bentuk ibadah kepada selain Allah, seperti berdo'a kepada selain Allah atau mendekatkan diri kepadanya dengan penyembelihan kurban atau nadzar untuk selain Allah, baik untuk kuburan, jin atau syaitan, atau mengharap sesuatu selain Allah, yang tidak kuasa memberikan manfaat maupun mudharat.

Syirik Besar Itu Ada Empat Macam.

[a]. Syirik Do'a, yaitu di samping dia berdo'a kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala, ia juga berdo'a kepada selainNya. [3]

[b]. Syirik Niat, Keinginan dan Tujuan, yaitu ia menunjukkan suatu ibadah untuk selain Allah Subhanahu wa Ta'ala [4]

[c]. Syirik Ketaatan, yaitu mentaati kepada selain Allah dalam hal maksiyat kepada Allah [5]

[d]. Syirik Mahabbah (Kecintaan), yaitu menyamakan selain Allah dengan Allah dalam hal kecintaan. [6]


contoh


1.             Meminta hujan dengan bintang: yaitu menyandarkan turunnya hujan kepada munculnya bintang atau tenggelamnya, seperti ia berkata: kita diturunkan hujan dengan bintang ini dan bintang itu. Maka, ia menyandarkan hujan kepada bintang, bukan kepada Allah I. Ini termasuk syirik; karena turunnya hujan berada di tangan Allah I, bukan di tangan bintang dan yang lainnya. 9.             Menyandarkan nikmat kepada selain Allah I. Segala nikmat di dunia dan akhirat berasal dari Allah I. Barangsiapa menyandarkannya kepada selain-Nya, sungguhnya dia telah kafir dan menyekutukan Allah I. Seperti orang yang menyandarkan nikmat mendapat harta atau sembuh kepada fulan atau fulan, atau menyandarkan nikmat perjalanan dan keselamatan di darat, laut dan udara kepada sopir, nakoda, dan pilot, atau menyandarkan mendapat nikmat dan terhindar dari mara bahaya kepada usaha pemerintah atau individu atau bendera dan semisalnya. Maka, wajib menyandarkan semua nikmat kepada Allah I saja dan bersukur kepada-Nya.
2. Sihir adalah perbuatan syirik karena padanya mengandung ketergantungan kepada selain Allah I dari jenis syetan, karena hal itu termasuk mengaku mengetahui yang gaib.
3. Memakai gelang atau benang dan semisalnya dengan tujuan menghilangkan mara bahaya atau penangkal datangnya mara bahaya. Hal itu termasuk syirik.
4.             Menggantung tamimah, sama saja berasal dari kharz, atau tulang, atau tulisan. Hal itu untuk menjaga diri dari gangguan jin dan itu termasuk syirik. 
5.             Tathayyur, yaitu menganggap sial dengan burung atau seseorang atau suatu tempat atau semisalnya, dan itu termasuk syirik karena dia bergantung kepada selain Allah I dengan keyakinan mendapat bahaya dari makhluk yang tidak mempunyai manfaat atau mudharat untuk dirinya sendiri. Keyakinan ini termasuk gangguan syetan dan waswasnya, hal itu menolak tawakkal.
6             Tabarruk (mengambil berkah) kepada pohon, batu, tempat-tempat bersejarah/bekas, kubur, dan semisalnya. Maka, meminta berkah, mengharap, dan meyakininya dalam perkara-perkara itu termasuk syirik; karena ia bergantung kepada selain Allah I dalam mendapatkan berkah
7 syirik karena pemikiran/ucapan sesuatu terjadi bukan dari kehendak Allah